.

.
.

Jumat, 22 April 2011

PROFIL ULAMA KUALA TUNGKAL (4) KH. MUHAMMAD ALI WAHAB

KH. Muhammad Ali Wahab

Kalau berbicara tentang ulama, KH. Muhammad Ali Wahab adalah salah satu tokoh yang terkemuka di Kuala Tungkal, dan beliau juga disegani oleh masyarakat umumnya. Beliau adalah salah satu staf pengajar PHI dan juga sebagai Pengasuh Pondok Pesantren al Baqiyatush Sholihat Parit Gompong Kuala Tungkal. Beliau putra pertama dari empat bersaudara dari Tuan Guru A. Wahab (Alm) dan Hj. Ruqayyah (Almh), yang dilahirkan di Desa Pasar Arba Bram Itam Kanan Kuala Tungkal pada hari Sabtu tanggal 1 Maret 1934 bertepatan tanggal 11 Shofar 1354 H.

Beliau dididik dan dibesarkan ditengah tengah keluarga yang religius, sebab orang tua beliau adalah seorang ulama yang berpengaruh dan dikenal mempunyai ilmu agama yang dalam, selanjutnya beliau diasuh dan dibesarkan dibawah pengawasan ayahandanya sehingga beliaumenjadi orang yang mulia dan berjasa.

Orang tua yang bernama Tuan Guru H. Abdul Wahab (alm) adalah anak kedua dari tujuh bersaudara Hj. Sa'diah (Almh), Tuan Guru H. Hasbullah (Alm), Hj. Komala (Almh), Hj. Acil (Almh), Tuan Guru H. Ahmad Mughni (Alm) dan Tuan Guru H. Muhammad Syibli (Alm) atau yang sering disebut sebut orang dengan gelaran Nenek Banjar khususnya di Kuala Tungkal.

Sangat panjang sekali perjalanan hidup beliau mulai dari pendidikan, tokoh masyarakat, dan pengalaman pengalaman sebagai guru agama, yang mana beliau sekarang ini berdomisili di jalan H. Badaruddin yang berdekatan dengan masjid Agung Al Istiqomah.

Berikut ini kami ceritakan sedikit beberapa catatan tentang perjalanan hidup beliau yang dapat kami himpun dari cerita beliau.

Nama : KH. M. ALI WAHAB

Tempat/tanggal lahir

: Desa Pasar Arba' Bram Itam Kanan Tungkal, 11 Maret 1934



ORANGTUA


Ayah

: Tuan Guru H. Wahab

Ibu

: Hj. Ruqqoyah

Anak

: Pertama dari empat bersaudara

Yaitu

: l.KH.M. Ali Wahab


2. H. Abdullah (staf pengajar PHI)

1. KH.M. Ali Wahab

2. H. Abdullah (staf pengajar PHI)

3. Hj. Mursidah, almh (Istri H. Mahmud ShalehRamli)

4. Hj. Abbasiyyah (Istri KH. M. Alwi Syibli)

Menikah: Tahun 1957

Istri: Hj.Fathimah

Anak:

1. H. Ahmad Fauzi

2. Hj. Fauziah (Istri H. Abdul Hamid Kurnain)

3. Drs. Abdul Latif, MA (Dosen IAIN STS Jambi)

4. Drs. H. Anwar Sadat, MA (Dosen IAIN STS Jambi)

5. Abdul Hakim, S.Ag. (Staf pengajar Pon.Pes Al Baqiyatush Sholihat Kuala Tungkal)

A. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Dua tahun mengaji di Makkah Al-Mukarramah (1937-1939)

2. Dua tahun di SR, Desa Pasar Arba Bram Itam Kanan Kuala Tungkal (1941-1943)

3. Dua tahun di MI Al Istiqomah, Desa Pasar Arba Bram Itam Kanan Kuala Tungkal (1941-1943).

4. Tiga tahun di Madrasah HidayatuI Islamiyah, Kuala Tungkal (1950-1953)

5. Tiga tahun di Madrasah NurulFalah, Kuala Tungkal (1950-1953)

6. Tiga tahun di Pon.Pes. Al As'ad Jambi (1953-1956)

7. Dua tahun di Madrasan Ad-Diniyyatul Islamiyah Brabai Kalimantan Selatan ( 1956 1958)


B. RIWAYATKARIER

1. Guru Agama di PHI Kuala Tungkal (1958 sampai sekarang)

2. Pengasuh Pon. Pes. Al-Baqiyatul Sholihat (1994 sampai sekarang)


C. PENGALAMAN-PENGALAMAN

1. Tahun 1952, mendirikan Tarbiyatul Mubalighin di Kuala Tungkal.

2. Tahun 1962, mendirikan Tabiyatudda' wah wal Mudzakaroh di Kuala Tungkal.

3. Tahun 1992, sebagai anggota Mahkamah Syari'ah (Pengadilan Agama Kuala Tungkal).

4. Pernah menjabat sebagai ketua Fatwa Majelis Ulama Kuala Tungkal.

5. Tahun 1979, sampai sekarang, Pendiri Tariqot Qodlriyah Naqsyabandiyah di Kuala Tungkal.

6. Tahun 1979 sampai sekarang, sebagai pendiri Majlis Ta’lim Al-Hidayah di Kuala Tungkal.

7. Tahun 1970 dan 1980 beliau, menunaikan iabadah haji bersama istri.

8. Tahun 1994, mendirikan Pon. Pes. Al-Baqiyatush Sholihat Kuala Tungkal.

Ayahanda adalah sosok pribadi yang ulet, tekun dan pantang menyerah dalam menyebarkan ilmu pengetahuan dan ajaran agama kepada masyarakat lebih lebih kepada murid murinya, ini terbukti dari keistiqomahan beliau mengajar langsung pada murid muridnya baik putra maupun putri.

Walaupun ditengah kesibukannya dalam bekerja, karena tenaga dan waktu beliau hampir semua tercurah pada menumbuhkembangkan Madrasah Aliyah PHI, namun bukan berarti kesempatan menulis kitab untuk berda'wah lewat tulisan tertutup, terbukti ada beberapa karya beliau yang telah tersebar ketangan masyarakat seperti:

1. Kitab Tajhizul Mayyit

2. JalaulQuluub

3. Idzhaarul Haq

4. Da'watul Haq

5. Fat hul Mubin fi Fidayatish Sholati was Shawmi wal Yamiin

6. Terjemah Manaqib Syeikh Abdul Qodir Jailani

7. AttashufBima'naHuwathThoriqoh

8. Al Fataawat Tunkalyah Al Juz Awwal wats Tsaany

9. Al 'Umdah fi Jawaazi Ta'khiiril Ihrom Ilaa Jiddah (I)

10. Al Mabadil 'Asyroh fith Thoriiqotil Qodiriyah wan Naqsyabandiyah

11. TuntunanToriqotwan Nahsyabandiyah

12. Ta'adduhul Jum'at

13. Dan lain lain.

Hal ini menonjol dari kepribadian beliau adalah kasih sayangnya terhadap murid-muridnya. Beliau menginginkan murid-muridnya rajin dalam belajar hingga pandai dan berhasil dalam menuntut ilmu agama khususnya dan supaya dapat mengamalkan ilmunya kepada orang lain, siang dan malam beliau selalu berdoa demi keberhasilan murid -muridnya.

Beliau (KH. M. Ali Wahab) adalah merupakan sosok pribadi yang istimewa arif bijaksana, disiplin, tawadlu''serta memiliki semangat ikhlas berkorban. Beliau laksana sosok tempat bercermin para murid murid khususnya dan masyarakat banyak umumnya.

Demikianlah sedikit cerita tentang perjalanan beliau yang dapat kami ceritakan. Terlalu sukar rasanya menghitung jasa-jasa perjuangan beliau dalam menegakkan kalimatullah. Terlalu manis manfaat keilmuan beliau tuangkan untuk murid-muridnya. Sampai sekarang ini beliau masih aktif memimpin pengajian malam Selasa, subuh selalu dan pagi Jum'at. Mudah-mudahan Allah SWT memanjangkan umur beliau dan memberikan kesehatan kepada beliau dan menerima amal dan. usahanya. Amin, Amin Ya Robbal 'Alamin.

Kuala Tungkal, Tahun 2001

TIM MEMORI

PROFIL ULAMA KUALA TUNGKAL (3) KH. GUMRI ABDULLAH

KH. Gumri Abdullah

Nama lengkap : H. Gumri Abdullah

Tempat/Tgl. Lahir: Tanjung Pura Langkat (Medan), Th. 1915

Pendidikan terakhir: Madrasah Tsanawiyah Aziziyah Tanjung Pura Langkat Tahun 1938

Jabatan sekarang: Mudir Madrasah Aliyah Perguruan Hidayatul Islamiyah Kuala Tungkal

Alamat Rumah: Jalan Siswa No. 99 RT. V Kuala Tungkal Jambi





A. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Umur 6 Bulan: Dibawa pindah oleh kedua orangtuanya dari Tanjung Pura Langkat ke Pontian Johor Malaysia.

2. Th 1925 1929: Sekolah melayu atau sekolah rendah di Pontian Johor Malaysia selama 4 tahun.

3. Thl930 1934: Belajar di Madrasah Ibtidaiyyah Madrasah Maslurah Tanjung Pura Langkat Medan.

4. Thl934 1938: belajar pada bagian Tsanawiyah Madrasah Aziziyah Tanjung Pura Langkat selama 4 tahun.

5. Th. 1933 1934: Selama 1 tahun mengikuti Kursus Bahasa Inggris pada Elementary English School Tanjung Pura Langkat.

6. Th. 1947: Pada bulan Juli 1947 selama 1 bulan mengikuti Kursus Guru Agama yang mengajar Pelajaran Agama disekolah-sekolah rakyat di Pematang Siantar untuk seluruh Sumatera.


B. RIWAYAT PEKERJAAN

1. Th. 1942-1946: Menjadi Mudir pada Madrasah Darul Ihsan di Parit Selamat Kelurahan Tungkal III Kuala Tungkal selama 4 Tahun.

2. Th. 1946: Bulan Pebruari 1946 dalam Sidang Pleno Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marga Tungkal Ilir terpilih menjadi Dewan Pemerintah Marga (DPM) untuk Marga Ilir.

3. Th. 1948 : Bulan April 1948 dengan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Tengah di Bukit Tinggi No. 250/Pd/BT/1948 diangkat sebagai Pemeriksa Sekolah Rakyat Bagian pelajaran Agama Kresidenan Jambi berkedudukan di Kota Jambi.

4. Th. 1950: Bulan September 1950 minta berhenti dengan hormat dari Jabatan Pemeriksa Sekolah Rakyat di Jambi karena tidak mempunya rumah tempat tinggal tempat kediaman pribadi serta keluarganya di Kota Jambi.

5. Th. 1950-1955: Bulan September 1950 menjagi guru di Madrasah Alkhairiyah di Sungai Terab Kecamatan Retih Kab. Indragiri Hilir merangkap muridnya sampai Desember 1955 selama 5 tahun.

6. Th. 1956: Bulan Pebruari 1956 mengundurkan diri dari Madrasah Alkairiyah karena mendapat sakit tekanan darah tinggi langsung pindah ke Kuala Tungkal.

7. Th. 1958-1968: Bulan pebruari 1958 terpilih lagi sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Marga (DPRM) Tungkal Ilir seterusriya dalam sidang Pleno/Paripurna DPRM terpilih lagi. sebagai DPM bersama-sama dengan Sdr. M. Sanusi, Sdr. M. Daud sampai dengan Tahun 1968 selama 10 tahun.

8. Th. 1961-1968: Di samping bekeija sebagai Dewan Pemerintah Marga (DPM) maka pada waktu pagi dan. sorenya mengajar di Madrasah Hidayatul Islamiyah pada bagian Tsanawiyah untuk memenuhi permintaan Mudirnya Tuan Guru H.M. Daud Arief sampai bulan Desember 1968 selama 8 tahun.

9. Th. 1969: Bulan Januari 1969 mengundurkan diri sebagai guru dari Madrasah Hidayatul islamiyah karena telah mendapat kepercayaan masyarakat menjadi Mudir Madrasah Darul Ihsan Kuala Tungkal Tingkat Ibtidaiyah dan Tsanawiyah.

10. Th. 1979: Bulan Maret 1979 dipilih sebagai Mudir Madrasah Aliyah Perguruan Hidayatul Islamiyah Kuala Tungkal.

11. Th. 1981-1986: Pada tanggal 27 desember 1981 bersamaan 3 Rabi'ul Awwal 1402 Hijriah dalam Musda II MUI Kab. Tanjab dipilih sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Kab. Tanjab sampai bulan Juni 1986 selama 5 tahun.

12. Th.1984-1987: Pada tahun 19 Agustus 1984 dalam musyawarah yang diadakan oleh Pengurus Yayasan Pendidikan dan Amal Sosial Annadwah bertempat dirumah Syahbandar Raden Ahmad Legiran dipilih sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin Kuala Tungkal sampai dengan bulan Januari 1987 selam 2 tahun.

13. Th 1987: pada hari senin tanggal 29 September 1987 diangkat menjadi Dosen pada Institut Agama Islam Al-Hidayah Fakultas Ushuluddin Kuala Tungkal dalam Ilmu Hadits. Sekarang dirubah namanya menjadi Perguruan/Sekolah Tinggi (STIU) An-Nadwah Kuala Tungkal.


C. LAIN LAIN

Nama istri: RAWIYAH

Jumlah anak: 6 (enam) orang

Jumlah cucu: 9 (sembilan) orang

Kuala Tungkal, 1 Januari 1988




KH. GUMRI ABDULLAH

PROFIL ULAMA KUALA TUNGKAL (2) KH. MUHAMMAD DAUD ARIF


KH. Muhammad Daud Arif
Kalau kita berbicara tentang PHI, tentu tidak terlepas dari pemrakarsa berdirinya masrasah tertua di Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini. Beliau adalah KH. Muhammad Daud Arif, seorang ulama kharismatik yang masyhur dengan keberaniannya mempertahankan kebenaran, apalagi bila menyangkut urusan agama. Beliau selalu disenangi dan disegani baik oleh kalangan pemerintah atau rakyat jelata.
Keseharian beliau sangatlah sederhana dan tawadlu' serta hati hati dalam menangani suatu masalah, bahkan itu bisa terlihat ketika beliau mengambil air wudhu, dengan waktu yang cukup karena hati hati. Dan itupun harus menggunakan kain basahan khusus. Beliau juga sangat disiplin dalam mendidik murid murid jika masalahnya ada salah satu lokal yang kosong karena tidak ada gurunya, beliaulah yang memasukinya. Beliau tidak ingin ada siswa yang berkeliaran diluar sementara siswa siswa lain sedang belajar.
Panjang sekali perjalan hidup beliau mulai dari masa pendidikan, mengajar, tokoh masyarakat, wakil rakyat, dan Iain-lain. Berikut beberapa catatan riwayat hidup beliau yang dapat kami himpun dari ahli waris beliau.
Nama
KH. M. Daud Arif
TTL
Amuntai, Kal Sel 1908
OrangTua

Ayah
H.Arif
Ibu
Hj.Aisyah
Anak
ke 6 dari enam bersaudara
Yaitu
1. H. Mansyur

2. H.Ahmad

3.Hj.Zaleha

4. H. Ujang

5. Sabran

6. KH.M.DaudArif
Menikah
Tahun l930
Istri
Hj. Syamsiah
Anak
1. Saniah (Istri KH. Kasthalani Ali)

2. Afifah (Kepala Madrasah Ibtidaiyyah Putri PHI)

3. Fadhullah Suhaimi (Wakil Dekan FT UISU)

4. M. Idrus

5. M. Nasir (Staf Pengajar STM Medan)

6. Ahmad Madani (PA Padang Sedempuan, Sumut)
A. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Lima tahun di Goverment, Pontian Johor Malaysia (1923)
2. Satu tahun di Madrasah As Sahaful 'Arabiyah, Singapore (1924)
3. Dua tahun di Normal Islam, Amuntai, Kalimantan Selatan (1926)
4. Enam tahun di Masjid Al Haram Saudi Arabia (1931)
B. RIWAYAT KARIER
1. Guru Agama di Pontian Johor (1933)
2. Mudir 'Am PHIKualaTungkal (1935-1976)
3. Pemimpin Barisan Hizbullah Kuala Tungkal (1945-1949)
4. Pemimpin GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia) (1946)
5. Kepala Kantor Urusan AgamaTungkalllir (1946-1957)
6. Ketua Partai Masyumi Cabang Kuala Tungkal (1947)
7. Anggota DRDP (Dewan Perwakilan Rakyat Djambi Peralihan) (1955-1959)
8. Calon Anggota Konstituante (1959)
9. Ketua Badan Koordinasi Penerangan Agama Kuala Tungkal (1964-1967)
C. PENGALAMAN PENGALAMAN
1. Tahun 1948, ditawan Belanda dan dibawa ke Tanjung Pinang sewaktu dalam perjalanan dari Kuala Tungkal ke Jambi untuk menghadiri Konferensi Jawatan Agama.
2. Tahun 1949, setelah Kuala Tungkal diduduki Belanda pada agresi kedua (2), beliau terpaksa mengundurkan diri dari pedalaman dengan mengatur taktik untuk perjuangan.
3. Tahun 1952, MuktamarAlim Ulama Indonesia di Medan.
4. Tahun 1953, Muktamar Masyumi di Surabaya.
5. Tahun 1956, Muktamar Masyumi di Bandung.
6. Tahun 1961, Beliau bersama istri berangkat ke tanah Mekkah
Demikian riwayat singkat seorang ulama dan juga seorang pejuang untuk bangsa dan negaranaya. Beliau meninggal pada tanggal 11 Agustus 1976 bertepatan dengan malam nifshfu sya'ban akibat serangan darah tinggi, dengan meninggalkan eorang istri dan 6 orang anak dan tiga orang cucu. Hadir dalam ucara pemakaman Bapak Bupati Kabupaten Tanjung Jabung dan unsur Muspida, dan Kantor kantor semua tutup demi menghormati beliau. Kini beliau telah mendahului kita, banyak teladan yang bisa kita ambil dari kepribadian beliau.

Kuala Tungkal, Tahun 2001

TIM MEMORI

PROFIL ULAMA KUALA TUNGKAL (1) KH. ABDUL HALIM KASIM, SH

KH. Abdul Halim Kasim, SH

Seorang publik figur, berkarisma Ulama, Politikus, Pejabat Pemerintah, mengetahui seluruh Ulama di Tanjung Jabung Barat dan Tutur katanya yang selalu diikuti pada Pejabat Teras Pemerintah dan Lapisan Masyarakat di Tanjung Jabung Barat ini, beliau tiada lain yaitu dengan nama lengkapnya KH. Abdul Halim Kasim, SH dengan kelahiran Kota Kuala Tungkal, 4 Juni Tahun 1937 anak keempat dari lima bersaudara, dari putra Almarhum KH. Kasim Saleh dengan AlmarhummahHj. Masitoh.

Berlatar belakang dari keluarga Ulama, beliaupun berkecimpung sebagai pigur ulama, diawali sebagai Nadzir Am Masjid Agung Al-Istiqomah Kuala Tungkal yang merupakan Masjid yang termegah di Kota Pantai Timur Propinsi Jambi ini, ditambah lagi beliau juga sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, makanya jangan heran beliau dipercaya sebagai Penasehat Utama Bapak Bupati Achmad Sugeng yang menjabat Periode 1996-2001.

Beliau tidak saja berprofesi sebagai Ulama, tetapi juga sebagai Pendidik, beliau mentransfer ilmunya kepada ribuan Manusia, sejak tahun 1957-1960 menjagi guru SD I, bersamaan pula diangkat menjadi guru PGAA Muhammadiyah Yogyakarta, Tahun 1960-1965 Dosen Institut Jurnalistik Solo, Tahun 1965-1978 Guru SMA Muhammadiyah Jambi, Tahun 1978-1981 Dosen Fakultas Ilmu Dakwah Muhammadiyah Jambi, berselang satu tahun, pada tahun 1982 diangkat menjadi dosen luar biasa IAIN STS Jambi di Jambi, empat tahun kemudian, tepatnya th 1986 hingga saat ini, beliau mengetuai Sekolah Tinggi Agama Islam An-Nadwah, dengan kampus megahnya di jalan Bangkinang Ujung Kota Kuala Tungkal, di tahun 1997 dipercaya sebagai Kepala Sekolah/Mudir Madrasah Aliyah PHI Kuala Tungkal hingga sekarang ini. Tidak bisa .dihitung dengan angka berapa besarnya pengorbanan beliau dalam mencetak manusia manusia yang berkualitas yang sekaran telah banyak menjadi pemimpin Pemimpin di Negeri ini.

Berpendidikan tinggi, Ahli Ilmu falak, Ilmu Tafsir dan Ahli Hukum, sehingga jangan heran, jika Tahun 1969 hanya beliau saja Putra Daerah Kota Kuala Tungkal yang menamatkan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Jebolan UII Yogyakarta, dapat penulis jelaskan Pendidikan Beliau dengan diawali tahun 1953 tamat Sekolah Rakyat (SD sekarang) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), kemudian beliau meneruskan ke Pondok Pesantren Tawalid Parabek di Bukit Tinggi selesai tahun 1957, Tahun1962 menamatkan Akademi Tablig Muhammadiyah Yogyakarta, kemudian dari tahun 1962 1969 menyelesaikan Kuliah beliau di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bersamaan pula beliau menyelesaikan Doktoral IKIP Muhammadiyah di Yogyakarta.

Akhir setelah menyelesaikan pendidikan, beliau tidak saja mengabdi di dunia kependidikan, tetapi juga dibidang sosial, ekonomi dan Politik, di bidang Politik ditahun 1970-an 1973 beliau mengetuai Partai PARMUSI yang saat itu Pemerintah masih pada sistem Orde Lama yaitu Multi Partai, karena perubahan Sistem Pemilu pada Era Orde Baru, yang hanya diperoleh dua partai yaitu PPP dan PDI serta dari Birokrasi/Pemerintah yaitu GOLKAR, beliau memimpin PPP, yang langsung ditunjuk sebagai ketua PPP Periode Tahun 1974-1977, di tahun 1978 bersamaan beliau diangkat menjadi pejabat di Bangku Birokrasi/Pemerintahan beliaupun pindah ke GOLKAR yang saat ini di pemilu 1999 telah berubah menjadi partai GOLKAR.

Kepindahan ke Bangku Birokrasi, tidak membuat karirnya' berhenti, ditahun 1984 dipercaya sebagai kepala Bidang di Departemen Penerangan Daerah Tk. I Propinsi Jambi (sekarang Tk. I-nya dibuang), karena disiplin, punya dedikasi, serta loyalitas yang tinggi kepada Pemerintah berselang waktu yang tidak terlalu lama, di tahun 1992 dipercaya beliau sebagai Kepala Kantor Departemen Penerangan Kabupaten Daerah Tk. II Tanjung Jabung. Bersamaan pula beliau diangkat sebagai ketua Dewan Pakar ICMI Kab. Tanjung Jabung dan Ketua Dewan Penasehat Organisasi Masyarakat (ORMAS) di Bumi Kota bersama ini. Kemudian setelah kepensiunan beliau dari Pegawai Negeri Sipil/Birokrasi tiada berhenti begitu saja, ditahun 1997 bukan Penasehat para Pejabat saja, tetapi juga semua orang yang membutuhkan pertolongan beliau, dengan tangan terbuka beliau menerima siapa saja.

Kepercayaan Pejabat/Pemerintah dan masyarakat Tanjung Jabung tidak sampai disitu saja, akhir tahun 2000 tepatnya awal tahun 2001 beliau diangkat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOP) Kab. Tanjung Jabung Barat hingga sekarang ini pada Rapat Paripurna DPRD Kab. Tanjung Jabung. Pada Pemilu 1999 ketika jatuhnya Suharto, Banyak tokoh tokoh Politik di Tanjung Jagung ingin menarik beliau sebagai Calon Anggota DPR Pusat, karena beliau mempunyai massa yang banyak ditambah lagi kharisma/kepercayaan beliau di mata masyarakat yang sedemikian tinggi, namun beliau tolak dengan halus, beliau hanya berkata berkata bahwa beliau ingin yang Muda-muda, bahkan boleh dikatakan Murid-muridnya sajalah.

Berbagai Pengalaman yang beliau ikuti di even even Daerah, Propinsi maupun Nasional disaat masih mengabdi di Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Politik dan Birokrasi tempo dulu hingga sekarang, dapat penulis sebutkan disini, yaitu di Tahun 1989 mengikuti Penataran Manggala BP 7 Pusat di Jakarta, tahun 1993 mengikuti Penataran Wajib Belajar 9 tahun di Bali, berselang beberapa hari beliau mengikuti Penyuluhan Hukum di Jambi, kemudian di tahun 1995 mengikuti Musyawarah ICMI se-Indonesia di Bandung berselang beberapa bulan sesudah itu beliau mengikuti Musyawarah Perguruan Tinggi se-Indonesia di Yogyakarta, di tahun 1997 beliau mengikuti kembali Penataran Perguruan Tinggi se-Indonesia di Yogyakarta Kemudian tahun 1999 mengikuti Penataran Hukum Perkawinan di Jambi dan berselang beberapa bulan beliau mengikuti Penataran Pondok Pesantren se-Indonesia di Bandung.

Demikian perjalanan serta pengorbanannya bagi masyarakat, bangsa dan negara tercinta ini, kita berdo'a dan mengharap kehadirat Allah SWT, semoga beliau diberikan Panjang Umur, tetap dalam keadaan sehat wal afiat dan tetap terus mengabdi bagi bangsa yang tercinta ini.

Akhir kata, Do'amu juga selalu kami mohon, kiranya semoga kami juga menjadi manusia yang berguna sepertimu.

Kuala Tungkal, Tahun 2001


TIM MEMORI

NAFASATUL KHAWATHIR